Pantau.com - Sekitar 20.000 warga Palestina berdemonstrasi di lima lokasi di sepanjang perbatasan Jalur Gaza-Israel. Aksi demo tersebut merupakan aksi protes yang rencananya akan digelar selama enam pekan, hingga 15 Mei mendatang.
Demo itu oleh rakyat Palestina disebut sebagai 'Nakba' atau 'Bencana', ketika tahun 1948 lalu, sekitar 700.000 warga Palestina diusir atau mengungsi akibat perang yang mendorong berdirinya negara Israel.
Baca juga: Kerusuhan Israel-Hamas Diprediksi Akan Pecah 15 Mei Mendatang
Demonstran menuntut agar para pengungsi Palestina dibolehkan kembali ke kota-kota dan desa-desa asal mereka. Pada Jumat, 6 April 2018, kantor Hak Asasi Manusia PBB mengecam penggunaan kekuatan secara berlebihan yang dilakukan tentara Israel.
Pada aksi demo pekan lalu di Jalur Gaza, lebih dari 16 orang tewas dan 1.000 orang lebih cedera akibat tindakan militer Israel yang menanggapi aksi demo dengan melepaskan tembakan.
Baca juga: Israel Sesumbar Bakal Tembak Mati Demonstran Palestina Jika Dekati Pagar Perbatasan Gaza
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) berdalih tidak akan membiarkan terjadinya kerusakan prasarana keamanan atau pagar keamanan untuk melindungi warga sipil Israel.
"Kami akan bertindak melawan perusuh serta pelaku teror yang berusaha melakukannya," kata Juru Bicara Militer Isrel Let. Kol. Jonathan Conricus di lokasi di dekat perbatasan antara Israel Israel dan bagian utara Jalur Gaza, dalam pernyataannya Jumat sore, 6 April 2018.
"Kami telah menyaksikan banyak upaya untuk menaruh bom di sepanjang pagar, upaya untuk melintasi pagar dan upaya untuk menyabotase pagar," lanjutnya.
- Penulis :
- Tommy Adi Wibowo
