
Pantau.com - Militer Israel mengancam pasukan Hamas yang akan menggelar aksi di perbatasasn Israel. Negara pimpinan Benjamin Netanyahu itu siap memberikan hukuman keras.
"Kami tak ingin membatasi reaksi kami ke daerah perbatasan saja," kata Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Ronen Manelis kepada wartawan, Jumat (6/3/2018).
Baca juga: Israel Sesumbar Bakal Tembak Mati Demonstran Palestina Jika Dekati Pagar Perbatasan Gaza
Respon Israel kebanyakan dilakukan melalui serangan udara terhadap gerakan Hamas. Jumat pekan lalu, protes dan kerusuhan terjadi setelah organisasi gerilyawan Palestina berunjuk rasa di perbatasan Israel Selatan.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, 16 orang Palestina meregang nyawa dan lebih dari 1000 orang mengalami cedera.
Ada kecaman luas masyarakat internasional terhadap penggunaan kekerasan secara berlebihan oleh Israel dalam reaksi militernya terhadap kegiatan itu.
Baca juga: Putra Mahkota Bela Israel, Raja Salman Tegaskan Dukungan untuk Palestina
Kerusuhan diperkirakan berlanjut sampai 15 Mei, ketika rakyat Palestina memperingati Hari Nakba, yakni hari bencana Palestina yang bertepatan dengan peringatan ke-70 Hari Berdirinya Israel.
Israel meninggalkan Jalur Gaza pada 2005 dengan mengungsikan tentara dan pemukim Yahudi. Tapi Israel telah menguasai wilayah udara dan garis pantai daerah kantung Palestina tersebut.
Seperti diketahui, Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan ia akan memindahkan Kedutaan Besar AS ke Jerusalem pada pertengahan Mei. Keputusan itu telah membuat marah rakyat Palestina, yang memandang Jerusalem Timur sebagai bagian dari ibu kota masa depan Negara Palestina.
- Penulis :
- Widji Ananta