Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

MUI: Islam dan Negara Melarang Nikah Beda Agama

Oleh Tim Pantau.com
SHARE   :

MUI: Islam dan Negara Melarang Nikah Beda Agama

Pantau.com - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menanggapi bahwa pernikahan beda agama dilarang, baik di Islam maupun undang-undang yang berlaku di negara.

Jagat media sosial dihebohkan pernikahan beda agama di Kota Semarang. Sepasang pengantin melangsungkan pernikahan di dalam gereja. Yang menjadi sorotan, mempelai wanita tampak berhijab.

"Di dalam Islam nikah antar agama itu adalah terlarang, begitu juga dalam undang-undang yang berlaku di dalam negara Republik Indonesia. Semestinya kita itu sebagai seorang Muslim dan Muslimah harus tunduk dan patuh kepada ajaran agama kita," ujar Anwar Abbas saat dihubungi dari Jakarta, Rabu, 9 Maret 2022.

Anwar mengatakan secara hukum Islam, umat Muslim telah diingatkan agar tidak menikahi seseorang yang berbeda keyakinan. Ia khawatir pernikahan beda agama itu tak mendapatkan keberkahan baik di dunia maupun akhirat.

"Oleh karena itu, dalam menjalani hidup ini agar kita sukses dan beruntung di dunia dan di akhirat maka kita harus patuh dan tunduk kepada ketentuan-Nya. Dan secara hukum kenegaraan, undang-undang telah melarang kita untuk melakukannya," kata Anwar.

Sementara itu, Sekjen MUI Amirsyah Tambunan beberapa waktu lalu mengatakan secara yuridis dalam Undang-Undang No.1 Tahun 1974 sebagaimana diubah menjadi Undang Undang Nomor 16 Tahun 2019 telah ditegaskan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri.

Menurutnya, tujuan membentuk keluarga atau jalinan rumah tangga antara pasangan suami istri yang bahagia dan kekal, berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, sebagaimana agamanya.

Ia menilai perbedaan agama dengan pasangan yang beragama Muslim dan non Muslim jelas bertentangan dengan Undang-Undang Perkawinan.

Dalam undang-undang ini dikatakan bahwa suatu perkawinan sah bilamana dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu; dan di samping itu tiap-tiap perkawinan harus dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

"Karena itu fakta yang terjadi, ketika pernikahan beda agama antara mempelai pria dan wanita tidak berlangsung lama. Karena salah satu fakta bahwa berbeda keyakinan membuat gagalnya rumah tangga," kata dia.

Sementara itu, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi memastikan pernikahan beda agama yang viral di media sosial dan terjadi di sebuah gereja di Semarang, tidak tercatat di Kantor Urusan Agama (KUA).

"Peristiwa yang diduga pernikahan beda agama dan viral di media sosial itu tidak tercatat di Kantor Urusan Agama atau KUA," ujar Zainut.

Baca juga: Viral Pengantin Wanita Berhijab Nikah di Gereja, Diberkati Pastor


rn
Penulis :
Tim Pantau.com