
Pantau.com - Kabar kurang mengenakkan datang dari tim bulu tangkis Indonesia yang baru-baru ini menjadi sorotan. Hal ini menyusul dikeluarkannya keputusan dari Badminton World Federation (BWF) yang memaksa para pemain Indonesia untuk mundur dari All England Open 2021.
Dalam bulu tangkis, terdapat beberapa alasan yang menyebabkan seseorang atau tim didiskualifikasi dari pertandingan.
Mulai dari mendapat ganjaran berupa hukuman kartu hitam karena melakukan pertandingan yang tidak fair play. Selain itu bisa karena alasan tidak kunjung hadir di lapangan pertandingan, dan yang terbaru menimpa tim Indonesia di All England 2021, yakni karena masalah protokol kesehatan.
Lantas, seperti apa deretan kasus diskualifikasi yang pernah diterima pemain bulu tangkis Indonesia? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Baca juga: Menpora Sebut Tidak Akan Tinggal Diam Indonesia Didepak dari All England
1. Greysia Polii/Meiliana Jauhari didiskualifikasi dari Olimpiade London 2012
Pada ajang Olimpiade London 2012, Greysia Polli/Meiliana Jauhari mendapat kartu merah karena berusaha menghindari lawan yang ditakuti. Pemberian kartu merah dalam olahraga bulu tangkis merupakan ganjaran karena pemain-pemain bulu tangkis melakukan kesalahan-kesalahan yang disengaja untuk menguntungkan dirinya sendiri.
Kejadian itu terjadi saat babak penyisihan. Saat itu Greysia Polii/Meiliana Jauhari berhadapan dengan Ha Jung Eun/Kim Min Jung dari Korea Selatan.
Disinyalir mengetahui jika pemenang pertandingan di laga tersebut akan bertemu dengan pasangan nomor satu dunia Wang Xiaoli/Yu Yang asal China, kedua pasangan Indonesia dan Korea Selatan tersebut bermain ogah-ogahan.
Dua pasang pasang ganda putri Indonesia dan Korea Selatan yang bermain untuk kalah itu pun akhirnya mendapat kartu merah.
Usai diganjar kartu merah, ternyata kedua pasangan tersebut tidak jera. Akhirnya wasit memberikan kartu hitam untuk mereka atau dengan kata lain para pemain tersebut diskualifikasi.
2. Siswanto didiskualifikasi dari Astec Indonesia International Challenge 2014
Dalam gelaran Astec Indonesia International Challenge 2014 terdapat salah satu pemain Indonesia yang didiskualifikasi, yakni Siswanto.
Siswanto yang bertanding di Lapangan 1 Astec Arena harus walkover setelah tak kunjung hadir di lapangan. Lawannya, Wibowo Kho Henrikho akhirnya melenggang mulus ke babak selanjutnya.
Pertandingan yang berlangsung pada 12 Agustus 2014 ini diikuti oleh 502 peserta dengan total pertandingan mencapai 259 laga. Ajang ini menjadi ajang uji coba penerapan poin 5x11.
Baca juga: Sejarah All England, Turnamen Bulu Tangkis Paling Bergengsi di Dunia
3. Tim Indonesia dipaksa mundur dari All England 2021
Tim bulu tangkis Indonesia dipaksa mundur dari gelaran All England 2021 karena alasan protokol kesehatan. Keputusan ini tentu saja sangat mengejutkan karena diputuskan secara sepihak.
Menurut BWF, ketika tim Indonesia terbang dari Istanbul ke Birmingham, tempat diselenggarakannya All England, ada satu penumpang pesawat yang positif COVID-19.
Satu penumpang yang berada dalam satu pesawat dengan tim Indonesia dari Istanbul ke Birmingham tersebut terlacak terpapar COVID-19 oleh tim Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS).
Manajer Tim Indonesia, Ricky Soebagdja mengatakan, BWF dan panitia All England 2021 tidak menyebutkan siapa penumpang yang positif COVID-19 tersebut.
Ricky juga mempertanyakan kenapa tim Indonesia dipaksa meninggalkan All England 2021. Padahal, jika benar ada satu penumpang dalam pesawat yang terpapar COVID-19, konsekuensinya adalah karantina.
- Penulis :
- Finda Rhosyana