
Pantau.com - Namanya masuk ke dalam 12 nama cawapres PSI, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengaku tak ingin jemawa.
"Tadi disampaikan (PSI) kepada saya, disampaikan secara sekilas (namanya masuk cawapres), tapi saya tidak boleh menawar-nawarkan diri secara moral saya sehingga itu urusan partai politik nanti bersama calon presiden,"ujar Mahfud MD usai menerima kunjungan PSI di Senen, Jakarta, Kamis (5/4/2018).
Meski tidak secara terang-terangan menyampaikan kesiapannya ikut berkontestasi di Pilpres 2019, Mahfud mengaku akan melihat perkembangan dinamika yang ada, sehingga dirinya tidak menolak ataupun menyetujui ajakan PSI.
"Ya silakan saja, tapi saya tidak mengatakan 'iya', tapi juga tidak mengatakan 'tidak' silahkan saja proses politik berjalan semua partai mencari calon-calonnya," katanya.
Baca juga; Rekrut Bakal Caleg 2019, PSI Gandeng Mahfud MD
Kendati demikian, mantan Menteri Pertahanan di era Presiden Abdurrahman Wahid itu mengaku sering bertemu dengan Presiden Joko Widodo, meski ia membantah dalam pertemuannya ada pembicaraan terkait Pilpres 2019.
"Oh sering ketemu Jokowi, tetapi tidak pernah bicara pilpres, ndak sopan," kata dia.
Terakhir, selain PSI yang telah mendeklarasikan mendukung Jokowi, ia juga mengaku hingga kini belum ada partai politik lain yang mencoba menjalin komunikasi dengannya.
"Enggak ada yang mendekati, semuanya saya baca di koran partai ini bilang begini dan bilang begitu, tidak ada yang secara langsung bicara, tidak ada kesepakatan politik tertentu," ujarnya.
Sekedar informasi, selain Mahfud MD, 11 cawapres versi PSI diantaranya ialah Airlangga Hartarto, Chairul Tanjung, Luhut Binsar Panjaitan, Moeldoko, Rusdi Kirana, Said Aqil Siradj, Sri Mulyani, Susi Pudjiastuti, Yaqut Cholil Qoumas, dan Nadiem Makariem.
- Penulis :
- Dera Endah Nirani








