
Pantau.com Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank pada Jumat pagi (9/3/2018), menguat tipis sebesar dua poin menjadi Rp13.779 per dolar Amerika.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, mata uang rupiah bergerak dalam rentang terbatas terhadap dolar Amerika di tengah antisipasi investor mengenai rencana kenaikan tarif impor Amerika Serikat yang kemungkinan mengecualikan beberapa negara.
"Kebijakan tarif impor baja (dan aluminium) Amerika yang lebih lunak penerapannya, membuat kekhawatiran perang dagang mereda," kata Reza.
Baca juga: Duh.. Ekonom Nilai Reaksi China Penentu'Trade War'
Ia menambahkan sentimen dari dalam negeri mengenai fundamental ekonomi Indonesia yang relatif kondusif, juga turut menjaga pergerakan rupiah. Bank Indonesia akan tetap berada di pasar agar stabilitas rupiah terjaga.
"Rupiah diestimasikan akan bergerak di kisaran level Rp13.760 hingga Rp13.790 per dolar Amerika," katanya.
Nilai tukar rupiah menurut asumsi makro Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 sendiri Rp13.400 per dolar Amerika.
Baca juga: Ini Prediksi Cadangan Devisa Indonesia Sepanjang 2018
Sementara itu, Ekonom Samuel Sekuritas Ahamd Mikail mengatakan, meredanya ketegangan di semenanjung Korea, turut memberikan sentimen positif terhadap mata uang negara-negara Asia termasuk Indonesia.
Dari dalam negeri, Ia melanjutkan, menurunnya cadangan devisa Indonesia pada Februari, memberikan sinyal positif bahwa Bank Indonesia akan tetap menjaga nilai tukar sesuai dengan fundamentalnya.
- Penulis :
- Martina Prianti