Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Ini Target Menteri Airlangga dari Revoluasi Industri 4.0

Oleh Martina Prianti
SHARE   :

Ini Target Menteri Airlangga dari Revoluasi Industri 4.0

Pantau.com  Revolusi industri ke empat atau industri 4.0 sudah dimulai. Pemerintah membangun industri manufaktur yang berdaya saing global melalui percepatan implementasi industri 4.0. Nah terkait itu, pemerintah meluncurkan Making Indonesia 4.0, sebuah peta jalan dan strategi Indonesia memasuki era digital yang tengah berjaIan saat ini.

"Peningkatan nilai tambah merupakan kunci untuk bisa bersaing dan memenangkan kompetisi pada persaingan global sekarang," ujar Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto dalam acara Peluncuran Making Indonesia 4.0 dalam Indonesia Industrial Summit 2018, Rabu (4/4/2018).

Ia menyampaikan lima teknologi utama yang menopang implementasi industri 4.0, yaitu internet of things, artificial intelligence, human-machine interface, teknologi robotik dan sensor, serta teknologi 3D printing.

Baca juga: Hari Ini Roadmap Strategi Implementasi Industri Diluncurkan

Airlangga menambahkan, Making Indonesia 4.0 merupakan upaya untuk memberikan arah yang jelas bagi pergerakan industri nasionai di masa depan. Termasuk, mengenai fokus pengembangan lima sektor manufaktur yang akan menjadi percontohan serta menjalankan 10 inisiatif nasionai dalam upaya memperkuat struktur perindustrian Indonesia.

"Penyusunan peta jalan ini telah melibatkan berbagai pemangku kepentingan mulai dari institusi pemerintah, asosiasi industri, peIaku usaha, penyedia teknologi, maupun Iembaga riset dan pendidikan," lanjutnya.

Airlangga meyakini, melalui komitmen serta partisipasi aktif dari seluruh pihak, implementasi Industri 4.0 di Indonesia akan berjalan sukses dan sesuai sasaran.
"Implementasi Making Indonesia 4.0 yang sukses akan mampu mendorong pertumbuhan PDB (produk domestik bruto) riil sebesar 1 hinga 2 persen per tahun. Sehingga pertumbuhan PDB per tahun, akan naik, dari baseline sebesar 5 persen menjadi 6 hinga 7 persen pada periode tahun 2018-2030," kata Airlangga.
Industri manufaktur diprediksi akan berkontribusi sebesar 21 persen hingga 26 persen terhadap PDB pada tahun 2030. Selanjutnya, pertumbuhan PDB bakal digerakkan oleh kenaikan signifikan pada ekspor netto di mana Indonesia diperkirakan mencapai 5 persen hingga 10 persen rasio ekspor netto terhadap PDB pada tahun 2030.
Selain kenaikan produktivitas lanjutnya, Making Indonesia 4.0 diyakini membuka lapangan pekerjaan sebanyak 7 juta hingga 19 juta orang. Tidak hanya pada sektor manufaktur tapi juga nonmanufaktur pada tahun 2030 sebagai akibat dari permintaan ekspor yang lebih besar.
"Dalam mencapai target tersebut, industri nasional perlu banyak pembenahan terutama dalam aspek penguasaan teknologi yang menjadi kunci penentu daya saingnya,” lanjutnya.
Penulis :
Martina Prianti