
Pantau.com - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) secara resmi menetapkan Perry Warjiyo sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2018-2023. Wakil Ketua DPR dari Fraksi Gerindra Fadli Zon turut angkat suara menyampaikan harapan.
"Harapannya bisa bekerja maksimal untuk terutama sekarang yang menantang ini bagaimana penguatan kurs rupiah kita yang semakin hari semakin melemah. Dari tiga tahun lalu yang hanya dikisaran Rp11 ribuan. Sekarang sudah hampir Rp14 ribu padahal kan dulu janjinya pemerintah akan memperkuat rupiah kita," ujar Fadli Zon di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (3/4/2018).
Ia menambahkan, penguatan rupiah menjadi hal yang sangat penting karena akan sangat berpengaruh kepada perekonomian Indonesia. Salah satunya jumlah utang yang akan terdampak dari pelemahan kurs rupiah.
Baca juga: Sah! Perry Warjiyo Gubernur BI 2018-2023
"Kebijakan moneter dan penguatan rupiah, saya kira itu jadi hal yang sangat penting. Kalau rupiah terdepresiasi seperti angka sekarang, sebetulnya itu sudah memberatkan apalagi kalau misalnya di atas 14ribu saya kita ini sudah membahayakan," lanjutnya.
Asumsi makro Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 menetapkan, nilai tukar pada tahun ini Rp13.400 per dolar Amerika.
"(Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika) membahayakan kemampuan kita termasuk untuk membayar utang yang akan jalan tempo dan sebagainya," kata politisi Partai Gerindra itu.
Baca juga: Pemanfaatan Utang untuk Pembangunan Infrastruktur Dipertanyakan
Ia mengatakan, pengelolaan keuangan di tengah gejolak ekonomi global memang cukup sulit. Hanya saja, Ia melanjutkan harus ada antisipasi pemerintah melalui berbagi kebijakan.
"Memang tidak mudah karena ini menyangkut masalah global juga. Kita harus antisipasi berbagai kebijakan dari negara maju terutama misalnya The Fed (bank sentral Amerika) yang menaikkan suku bunga," lanjut Fadli Zon.
- Penulis :
- Martina Prianti