HOME  ⁄  Ekonomi

Duh! Reli Pelemahan Rupiah Kembali Berlanjut

Oleh Martina Prianti
SHARE   :

Duh! Reli Pelemahan Rupiah Kembali Berlanjut

Pantau.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank pada Jumat sore (9/3/2018) melemah sebesar empat poin menjadi Rp13.785 per dolar Amerika. 

Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail mengatakan, naiknya imbal hasil global akibat kebijakan tarif baja dan aluminium oleh Presiden Amerika Donald Trump menjadi salah satu faktor yang membebani kinerja rupiah terhadap dolar Amerika.

"Rupiah terdepresasi seiring naiknya imbal hasil obligasi Amerika, didorong oleh efek dari kebijakan Trump tersebut," kata Ahmad.

Ia menambahkan, sentimen dari dalam negeri mengenai defisit neraca perdagangan Indonesia turut menjadi faktor yang menahan laju rupiah. Setiap neraca perdagangan tercatat defisit, setiap kali itu pula rupiah terdepresasi terhadap dolar Amerika.

Baca juga: Kebijakan Trump Dorong Penguatan Rupiah ke Rp13.779?

Ia menilai, kemampuan Bank Indonesia untuk menjaga nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika masih cukup besar. Mengingat, tingginya cadangan devisa Indonesia yang melebihi standar internasional.

"Kami berespektasi Bank Indonesia akan mengintervensi pasar dengan menggunakan cadangan devisa yang dimilikinya, baik di pasar spot mata uang asing atau di pasar obligasi dengan melakukan pembelian lebih banyak terhadap obligasi yang dijual oleh Asing," katanya.

Baca juga: Duh.. Ekonom Nilai Reaksi China Penentu 'Trade War'

Sementara itu Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan dolar Amerika bergerak cenderung menguat terhadap mata uang dunia, menjelang laporan data upah tenaga kerja non-pertanian (Non-Farm Payroll/NFP).

"Pasar memprediksi ada penambahan pekerjaan baru, kondisi itu menopang dolar Amerika," katanya.

Di sisi lain dalam kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat (9/3/2018) tercatat, nilai tukar rupiah bergerak melemah ke posisi Rp13.794 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.774 per dolar Amerika.

Penulis :
Martina Prianti