
Pantau.com - Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (Sulni) yang diterbitkan Bank Indonesia (BI) menyebutkan China menjadi salah satu negara pemberi utang alias kreditor terbesar bagi Indonesia.
Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan, dilihat asal negara kreditor, pemberi utang terbesar bagi Indonesia dalam lima tahun terakhir tidak berubah.
"Asal negara kreditor tidak ada perubahan yang signifikan dalam lima tahun terakhir kecuali porsi utang dari Tiongkok (China) makin meningkat," ujar Bhima ketika dihubungi Pantau.com, Jumat (2/3/2018).
Baca juga: Wuih! Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp4.719 Triliun
Pada Januari 2017, utang luar negeri Indonesia dari China tercatat Rp202,51 triliun. Jumlah tersebut meningkat menjadi sebesar Rp213,86 triliun dari Desember 2017.
Senada dengan Bhima, Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan pemberian utang dari Tiongkok akan meningkat karena adanya proyek infrastruktur. Selain China, utang dari Jepang diperkirakan juga akan meningkat.
Satu tingkat di atas Tiongkok, diduduki Jepang sebagai negara pemberi utang terbesar kedua bagi Indonesia. Pada Desember 2017, utang asal Jepang tercatat Rp393,54 triliun, lebih kecil sedikit dibandingkan posisi pada awal tahun 2017 yang mencapai Rp410,05 triliun.
"Saya lihat tidak banyak berubah. Tiongkok akan meningkat karena dia (Tiongkok) banyak proyeknya di Indonesia. Jepang mungkin juga ada peningkatannya karena ada proyek-proyek infrastruktur yang mereka biayai," kata David.
Baca juga: Wuih! Menteri Sri Mulyani Akui Utang Pemerintah Rp3.958,66 Triliun
Ia menyampaikan umumnya infrastruktur yang sedang dalam proses pengerjaan, bukan hanya berupa ekuitas namun juga berupa utang, sehingga berkontribusi menambah utang di Indonesia. "Jadi tidak semuanya modal, itu mungkin akan menambah utang dari negara-negara tersebut," katanya.
- Penulis :
- Martina Prianti