
Pantau.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan total utang pemerintah pusat tercatat mencapai Rp3.958,66 triliun. Total utang itu, terdiri dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) Rp3.206,3 triliun dan pinjaman Rp752,38 triliun.
Ia menambahkan, posisi utang tersebut seiring dengan meningkatnya PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia di 2017 sebesar Rp13.588,8 triliun. Hal itu menunjukan kemampuan utang dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.
"Posisi utang pemerintah sekitar 29 persen terhadap PDB ini tetap dijaga pada level yang aman dengan menjaga risiko atas nilai tukar dan perubahan suku bunga," ujar Sri Mulyani, Selasa (20/2/2018).
Baca juga: Wuih! Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp4.719 Triliun
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Luky Alfirman menambahkan pembiayaan awal tahun melalui penerbitan SBN ini sesuai dengan strategi pemerintah untuk mengantisipasi kebijakan The Fed (Bank Sentral AS).
Baca juga: Wow! Menteri Sri Mulyani Paparkan Daftar Insentif Fiskal
"Kami terus memonitor perkembangan di Amerika bahkan sebelum itu, kami berencana melakukan front loading untuk penerbitan SBN di awal semester satu. Untuk mengantisipasi ketidakpastian atas Fed Fund Rate sebanyak tiga kali," katanya.
- Penulis :
- Martina Prianti