Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Batal Laporkan Ganjar, FUIB: Kita Baru Tahu Puisi Itu Ciptaan Gus Mus

Oleh Adryan N
SHARE   :

Batal Laporkan Ganjar, FUIB: Kita Baru Tahu Puisi Itu Ciptaan Gus Mus

Pantau.com - Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) akhirnya mengurungkan niatnya untuk melaporkan Gubernur Jawa Tengah non aktif Ganjar Pranowo yang sebelumnya dianggap menistakan agama lewat puisi yang dibacakan di salah satu stasiun televisi swasta. 

"Iya kita tidak akan melaporkan (Ganjar Pranowo)," ujar Ketua Umum FUIB Rahmat Himran kepada Pantau.com di Jakarta, Selasa (10/4/2018).

Baca juga: PA 212: Sukmawati Harus Bernasib Sama Seperti Ahok

Menurut Rahmat, pelaporan itu dibatalkan karena pihaknya baru mengetahui puisi yang dibacakan Ganjar Pranowo itu bukanlah ciptaannya, melainkan karya KH A Mustofa Bisri atau yang lebih akrab di sapa Gus Mus.

"Setelah kita melakukan broadcast-an ke berbagai media, belakangan baru kita ketahui bahwasanya puisi yang dibacakan Ganjar adalah puisi ciptaan Gus Mus," kata Rahmat.

Selain itu, yang menjadi faktor pembatalan pelaporan itu lantaran pihaknya telah berkonsultasi dengan kuasa hukumnya Aminuddin. Dari konsultasi itu, disimpulkan bahwa arti puisi tersebut multi tafsir.

"Jadi setelah melalui proses pengkajian itu multi tafsir, kita sudah berkoordinasi dengan kuasa hukum, kemudian melalui kajian-kajian hukum menyatakan bahwa fungsi itu yang dibacakan puisi itu multitafsir," ucapnya. 

Baca juga: Ini Alasan Sukmawati Tetap Dipolisikan Walau Telah Minta Maaf

"Apakah Tuhan yang dimaksud itu adalah Allah, ataukah Tuhan kecil yang maknanya bukan Allah, tetapi merupakan suatu hal yang dideskripsikan yang bukan merupakan ketuhanan apapun, yang dipanggil melalui pengeras suara itu apakah azan atau bukan," ujarnya.

Sebelumnya, FUIB rencananya akan melaporkan Ganjar ke Bareskrim Mabes Polri batal  FUIB mempersoalkan bait puisi Gus Mus yang dibacakan Ganjar yang berbunyi: 'Kau bilang Tuhan sangat dekat, kau sendiri memanggil-manggilnya dengan pengeras suara setiap saat,' 

Baca juga: Cerita Karim, Petani Asal Yogyakarta yang Ikut Aksi Bela Islam di Jakarta

Kalimat itu dianggap FUIB memiliki unsur penistaan agama islam terhadap panggilan azan.

Ganjar membacakan puisi Gus Mus secara lengkap, tanpa ada penambahan dan pengurangan satu katapun, berikut isi bunyi puisi berjudul 'Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana' itu :

Kau ini bagaimana...

Kau bilang aku merdeka

Tapi kau memilihkan untukku segalanya


Kau ini bagaimana...

Kau suruh aku berfkir

Aku berfikir kau tuduh aku kafir

Aku harus bagaimana...

Kau suruh aku bergerak

Aku bergerak kau waspadai


Kau bilang jangan banyak tingkah

Aku diam saja kau tuduh aku apatis


Kau ini bagaimana...

Kau suruh aku memegang prinsip

Aku memegang prinsip

Kau tuduh aku kaku


Kau ini bagaimana...

Kau suruh aku toleran

Aku toleran kau tuduh aku plin-plan


Aku harus bagaimana...

Kau suruh aku bekerja

Aku bekerja kau ganggu aku


Kau ini bagaimana

Kau suruh aku taqwa

Tapi khotbah keagamaanmu membuatku sakit jiwa


Kau suruh aku mengikutimu

Langkahmu tak jelas arahnya


Aku harus bagaimana

Aku kau suruh menghormati hukum

Kebijaksanaanmu menyepelekannya


Aku kau suruh berdisiplin

Kau mencontohkan yang lain


Kau bilang Tuhan sangat dekat

Kau sendiri memanggil-manggilnya dengan pengeras suara setiap saat


Kau bilang kau suka damai

Kau ajak aku setiap hari bertikai


Aku harus bagaimana

Aku kau suruh membangun

Aku membangun kau merusakkannya


Aku kau suruh menabung

Aku menabung kau menghabiskannya


Kau suruh aku menggarap sawah

Sawahku kau tanami rumah-rumah


Kau bilang aku harus punya rumah

Aku punya rumah kau meratakannya dengan tanah


Aku harus bagaimana

Aku kau larang berjudi

permainan spekulasimu menjadi-jadi


Aku kau suruh bertanggungjawab

kau sendiri terus berucap Wallahu A'lam Bis Showab


Kau ini bagaimana..

Aku kau suruh jujur

Aku jujur kau tipu aku


Kau suruh aku sabar

Aku sabar kau injak tengkukku


Aku kau suruh memilihmu sebagai wakilku

Sudah ku pilih kau bertindak sendiri semaumu


Kau bilang kau selalu memikirkanku

Aku sapa saja kau merasa terganggu


Kau ini bagaimana..

Kau bilang bicaralah

Aku bicara kau bilang aku ceriwis


Kau bilang kritiklah

Aku kritik kau marah


Kau bilang carikan alternatifnya

Aku kasih alternative kau bilang jangan mendikte saja


Kau ini bagaimana

Aku bilang terserah kau

Kau tak mau


Aku bilang terserah kita

Kau tak suka


Aku bilang terserah aku

Kau memakiku


Kau ini bagaimana

Atau aku harus bagaimana

Penulis :
Adryan N