
Pantau.com - Makin meningkatnya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron dirasakan beberapa negara salah satunya di Indonesia, bahkan semakin meluasnya paparan Omicron menimbulkan gejala baru yang dirasakan para pasien.
Jika Covid-19 varian Delta salah satu simptom utamanya adalah kehilangan penciuman dan tidak dapat merasakan makanan. Varian Omicron gejalanya lebih ringan, sama seperti flu biasa.
Namun hasil penelitian terbaru menjelaskan, gejala baru Omicron muncul saat penderita buang air besar.
Beberapa pasien Covid-19 Omicron di Inggris merasakan diare parah yang muncul. Padahal sebelumnya mayoritas pasien Omicron mengeluh seperti flu biasa atau influenza.
Baca Juga: Gejala Omicron pada Anak
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), menjelaskan banyak pasien Omicron yang memiliki beragam gejala baru termasuk diare.
Meski gejala Covid-19 Omicron terbilang ringan, angka penularan yang tinggi memicu kekhawatiran para ahli.
"Orang dengan sistem kekebalan yang lemah, adalah yang kemungkinan mengalami diare dan gejala gastrointestinal lainnya," dikutip dari laporan NBC Chicago.
John Hopkins Medicine memberikan data, sekitar 20% pasien Covid-19 cenderung mengalami diare sebagai gejala awal setelah terpapar Omicron.
Namun perlu diingat bahwa diare bukan satu-satunya gejala Covid-19 Omicron. Biasanya keluhan umum diikuti dengan kelelahan, masalah pernapasan, nyeri otot dan tubuh serta sakit kepala serta sakit tenggorokan.
Menurut studi ZOE Covid, gejala Omicron teratas adalah pilek, sakit kepala, kelelahan, bersin, dan sakit tenggorokan.
Gejala lainnya yang paling banyak dikeluhkan adalah suara serak, menggigil, pusing, dan kehilangan nafsu makan. Mual dan refluks asam juga dilaporkan masing-masing sebesar 18%, sementara diare memengaruhi 15% dari mereka yang pulih dari Covid-19.
Sedangkan gejala baru yang kurang umum dikeluhkan pasien Omicron adalah kembung, dilaporkan oleh 14% pasien dan gejala sendawa yang dialami 10% pasien. Kemudian muntah adalah keluhan 9% pasien, sakit perut menyerang 7% dari pasien usai pulih dari Covid-19.
- Penulis :
- trias