Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Polisi Didesak Segera Tangkap Pendeta Saifuddin Ibrahim yang Minta Hapus 300 Ayat Alquran

Oleh Tim Pantau.com
SHARE   :

Polisi Didesak Segera Tangkap Pendeta Saifuddin Ibrahim yang Minta Hapus 300 Ayat Alquran

Pantau.com - Pendeta Saifudin Ibrahim bikin murka umat Islam. Musababnya, dia meminta agar 300 ayat suci Alquran dihapus. Pernyataannya itu viral di media sosial.

Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Lebak mendesak kepolisian segera menangkap Saifudin Ibrahim dan memproses di depan hukum.

"Pernyataan Pendeta Saifudin Ibrahim itu tentu sangat mengganggu kerukunan umat beragama," kata Sekertaris FKUB Kabupaten Lebak KH Ahmad Hudori di Lebak, Kamis, 17 Maret 2022.

Masyarakat Kabupaten Lebak yang memiliki keberagaman perbedaan keyakinan, suku, bahasa, dan budaya, tetapi kehidupannya penuh dengan kedamaian, kerukunan, saling menghargai dan menghormati sesama umat manusia.

Namun, di tengah keberagaman itu terusik dengan pernyataan Saifudin Ibrahim yang berpotensi memecah belah umat beragama dengan menyebar kebencian terhadap umat Islam.

Pernyataan Saifudin Ibrahim itu menyebar keresahan dan kegaduhan yang kini kehidupan dan toleransi di masyarakat semakin baik.

Dalam video yang viral itu, Pendeta Saifudin Ibrahim meminta Menag Yaqut untuk menghapus 300 ayat Alquran karena mengandung unsur intoleran.

Selain itu juga kurikulum pendidikan pesantren dan madrasah diganti karena menjadi sumber radikalisme.

Karena itu, FKUB Lebak minta aparat segera menangkap dan menindak tegas mantan Ustaz Pesantren AL Zaitun Indramayu, Jawa Barat, karena khawatir menimbulkan kemarahan umat Islam, sehingga dapat mengganggu kerukunan umat beragama.

"Kita berharap aparat segera memproses secara hukum Saifudin Ibrahim yang jela-jelas masuk kategori menista umat Islam juga melanggar Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) Pasal 28 unsur SARA," katanya.

Menurut dia, para kiai di Kabupaten Lebak tersakiti pernyataan Pendeta Saifudin Ibrahim bahwa madrasah dan pesantren sumber radikalisme.

Padahal, kata dia, kehadiran pesantren dan madrasah di masyarakat mendukung program pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan berbangsa sehingga dapat melahirkan generasi unggul dengan mengedepankan akhlak mulia.

Begitu juga banyak lulusan pesantren dan madrasah mengabdikan untuk kemajuan umat, bangsa dan negara.

"Saya kira pernyataan Saifudin Ibrahim itu sangat menistakan umat Islam sebagai agama "rahmatal lil'alamin" yang menyebar kasih sayang bagi seluruh umat," katanya.

Baca juga: Kemenag Kecam Pendeta Saefudin Ibrahim: Mengganggu Kerukunan Umat

rn
Penulis :
Tim Pantau.com