
Pantau.com - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, berencana untuk mengundang para pakar dan jurnalis dari Amerika Serikat serta Korea Selatan, saat negara tersebut menutup tempat uji coba nuklir pada Mei mendatang.
Sebelumnya pada Jumat 27 April 2018 lalu, Kim dan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-In, menandatangani deklarasi untuk mengupayakan penghapusan uji coba nuklir secara penuh di Semenanjung Korea dalam satu dekade terakhir.
Namun deklarasi itu tidak menjelaskan secara rinci langkah-langkah apa saja untuk mencapai tujuan itu.
Baca juga: Trump: Pertemuan dengan Kim Tiga Minggu Lagi
Sebelum pertemuan puncak, Pyongyang sudah menyatakan akan menghentikan sementara uji coba nuklir dan rudal, menutup tempat uji coba dan mengupayakan pertumbuhan ekonomi dan perdamaian.
"Amerika Serikat, meski selalu bermusuhan dengan Korea Utara, akan segera mengetahui setelah perundingan dimulai bahwa saya bukanlah orang yang akan menggunakan senjata nuklir untuk menghancurkan Korea Selatan dan Amerika Serikat," kata Kim sebagaimana dikutip dari biro pers istana Korea Selatan.
Janji Kim menunjukkan niatnya untuk secara aktif merespon upaya pengawasan yang merupakan bagian dari proses denuklirisasi, kata biro pers.
Baca juga: Usai Pertemuan Bersejarah Dua Korea, Trump Langsung Komunikasi dengan PM Jepang
Untuk memfasilitasi kerja sama dua Korea, Kim juga berjanji untuk menghapus perbedaan zona waktu yang diciptakan oleh Pyongyang pada 2015. Dia mengatakan bahwa Korea Utara akan memajukan waktu selama 30 menit untuk menyamakan dengan tetangganya di Selatan.
Kim juga menegaskan ulang bahwa dia tidak akan menggunakan kekuatan militer untuk menyerang Korea Selatan dan mengusulan pentingnya mekanisme institusional untuk mencegah eskalasi yang tidak direncanakan, kata biro pers istana Korea Selatan.
Pada Sabtu malam 28 April 2018, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan kepada Presiden Korsel Moon Jae-in, dia puas terhadap deklarasi upaya denuklirisasi.
- Penulis :
- Widji Ananta