
Pantau.com - Pemerintah Trump dilaporkan tidak akan menuntut agar Korea Utara mengungkapkan semua rincian program nuklirnya untuk saat ini. Terungkap, hal itu dibatalkan menjelang pertemuan puncak kedua AS-Korea Utara.
Melansir RT, Kamis (28/2/2019), para pejabat mengatakan, hal itu tidak berarti bahwa AS tidak akan mengusahakan pengungkapan penuh semua dugaan situs rudal balistik dan poligon nuklir di masa depan.
Baca juga: Bertemu Kim Jong Un, Trump: Saya Tidak Terburu-buru Soal Denuklirisasi
Dengan KTT kedua antara Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, sedikit yang diketahui tentang agenda pembicaraan. Banyak yang berspekulasi bahwa perundingan akan fokus pada Pusat Penelitian Ilmiah Nuklir Yongbyon, yang dianggap sebagai pilar utama program nuklir Korea Utara.
Menurut para pejabat yang dikutip oleh NBC, AS menyematkan harapannya pada konsesi masalah reaktor nuklir Yongbyon, yang bertanggung jawab untuk mengeluarkan semua cadangan plutonium, serta uranium dan tritium.
Sebelumnya, pemimpin Korea Utara mengisyaratkan bahwa dia bersedia menggunakan potensi penskalaan kembali operasi di Yongbyon sebagai bahan tawar-menawar untuk meringankan beban sanksi ekonomi dan keuangan.
Baca juga: Bertemu Kim untuk Kali Kedua, Trump Pertaruhkan Hubungan Personalnya
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui potensi luar biasa Korea Utara, dan mengatakan pemimpn Kim Jong Un ingin melakukan sesuatu yang besar. Hal itu disampaikan Trump beberapa jam pertemuan untuk mencoba memecah kebuntuan mengenai senjata nuklir Korea Utara.
Kendati mengalami sedikit kemajuan dalam tujuannya menghapus program senjata nuklirnya (denuklirisasi), Trump tampak mempertaruhkan hubungan personalnya dengan pemimpin muda Korea Utara, setelah permusuhan selama 70 tahun antara kedua negara mereka.
- Penulis :
- Widji Ananta