
Pantau.com - Negara Eropa menyampaikan keprihatinannya mengenai cara memulangkan petempur Da'esh (ISIS) untuk diadili. Sebelumya, Presiden AS Donald Trump menuntut agar negara di Eropa menghukum ratusan gerilyawan asing Da'esh yang ditangkap di Suriah.
"Amerika Serikat meminta Inggris, Perancis, Jerman dan sekutu lain di Eropa agar membawa pulang lebih dari 800 petempur ISIS yang kami tangkap di Suriah dan mengadili mereka," demikian cuitan Trump.
Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan dalam satu taklimat tuntutan Trump akan sulit dilaksanakan. "Tentu saja tidak semudah mereka kira di Amerika," kata Maas, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa (19/2/2019).
Ia menambahkan mantan anggota Da'esh hanya diperkenankan memasuki negeri tersebut kalau ada kepastian bahwa mereka segera dijebloskan ke dalam penjara.
Baca juga: Saat Seruan Trump Soal ISIS Diabaikan oleh Jerman dan Denmark
Menteri Luar Negeri Luksemburg Jean Asselborn menyatakan penyelesaian logis hanya dapat dicapai melalui pembahasan.
"Kita tak bisa mengirim tweet secara acak," kata Asselborn di dalam satu pernyataan.
Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto menggambarkan masalah itu sebagai salah satu tantangan yang paling besar. "Upaya utama kami sekarang tak boleh mengizinkan mereka kembali ke Eropa," katanya.
Perdana Menteri Belgia Charles Michel mengatakan, pelaku teror asing di Suriah mesti ditahan di wilayah tersebut dan, jika mungkin, dihukum di sana.
Michel mengatakan sikap internasional mesti diambil mengenai gerilyawan asing, dan menambahkan itu adalah pilihan untuk membentuk pengadilan khusus buat mereka.
Menteri Kehakiman Perancis Nicole Belloubet mengatakan penarikan tentara AS, yang sebentar lagi terjadi, membuat situasi baru geopolitik di wilayah itu. Ia menambahkan tak ada perubahan di dalam kebijakan anti-terorisme negaranya.
Baca juga: Trump Bicarakan ISIS: Kekhalifahan Sudah Tinggal Tumbang!
Prancis akan mengkaji situasi warga negara Prancis yang mendaftar jadi anggota Da'esh di Suriah, dan mereka yang pulang ke negeri tersebut akan diadili, kata wanita pejabat itu.
Di Suriah dan Irak, sebanyak 500 petempur Da'esh dari Belgia dan 150 dari Prancis diduga ada di sana, sementara ada 50 orang yang berasal dari Prancis di kelompok YPG, cabang kelompok teroris PKK di Suriah.
Pada Desember, Trump mengeluarkan pengumuman mengejutkan bahwa AS akan menarik semua tentaranya dari Suriah, dan mengatakan Da'esh telah dikalangkah di negeri tersebut.
Sejak itu, tak ada yang telah ditarik, tapi pada Januari Pentagon mengkonfirmasi tambahan tentara akan dikirim untuk melindungi peralatan dan pasukan Amerika saat mereka bersiap untuk pergi.
- Penulis :
- Widji Ananta