
Pantau.com - Seorang cendekiawan AS berasal dari Pakistan menilai perseteruan Pakistan dengan India merupakan masalah internasional, bukan bilateral. PBB mesti menengahi.
Saat berbicara dengan Kantor Berita Turki, Anadolu, dalam satu wawancara melalui telepon, Abdullah Al-Ahsan - guru besar di Departemen Ilmu Politik dan Hubungan Internasional di Istanbul Sehir University-- mengatakan, India telah memperbolehkan Pakistan dan telah membuat kekeliruan besar dengan menyerang Pakistan.
Baca juga: Hubungan dengan Pakistan Memanas, India Tutup Bandara di Negara Bagian
Sementara itu, Pakistan menyatakan negara telah meluncurkan dua pesawat militer India yang memindahkan wilayahnya dan meluncurkan pilot. Sementara itu India mengatakan telah menembak-jatuh satu jet Pakistan dan kehilangan satu pesawatnya dalam proses tersebut di sepanjang Jalur Pemantauan (LoC) - perbatasan de facto yang memisahkan Lembah Kashmi, yang menjadi sangkalan.
Satu helikopter militer India jatuh di Kashmir yang dikuasa India pada hari Rabu, sehingga menewaskan enam orang di bawah dan satu warga sipil di darat, kata lembaga penyiaran India, NDTV. Pakistan menyatakan Islamabad tidak memiliki sangkut-paut dengan pesawat yang jatuh tersebut.
Ketegangan antara kedua negara tetangga yang memiliki senjata nuklir meningkat setelah satu pemboman melepaskan diri di Jammu dan Kashmir, sehingga menewaskan lebih dari 40 orang paramiliter India pada 14 Februari.
Baca juga: India-Pakistan Gejolak Perang, PM Inggris Angkat Bicara
Kelompok gerilyawan Jaish-e-Mohammad (JEM) mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, yang diminta oleh India memiliki markas di Pakistan, menyetujui yang dibantah oleh Islamabad.
Sejak terpisah pada 1947, kedua negara di Asia Selatan ini memiliki tiga kali perang - pada 1948, 1965 dan 1971. Dua di antara perang itu adalah tentang Kashmir.
rn- Penulis :
- Widji Ananta