Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Media Sosial sebagai Pemicu Perceraian, Begini Penjelasannya

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Media Sosial sebagai Pemicu Perceraian, Begini Penjelasannya

Pantau.com - Media sosial saat ini bukanlah hal yang asing untuk berbagai kalangan, baik remaja, orang tua, bahkan anak di bawah umur kerap menggunakan media sosial.

Media sosial dihadirkan untuk membuat komunikasi dan kegiatan menjadi lebih mudah. Namun nyatanya, saat ini justru banyak ditemukan seseorang yang lebih asyik sendiri dengan gadget bermain media sosial dibandingkan berinteraksi sosial di dunia nyata. 

Media sosial banyak memberikan manfaat untuk kebutuhan manusia. Namun, tidak juga terlepas dari dampak negatif bermain sosial media, seperti salah satunya pemicu pertengkaran dalam keluarga.

Baca juga: Menjaring Hoax Lewat Konten Kekinian Ala Akun Gosip

Psikolog Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), Provinsi Aceh, Endang Setianingsih menyatakan, media sosial menjadi pemicu perceraian di daerah yang dijuluki Serambi Mekkah itu.

"Di era digitalisasi media sosial menjadi pemicu terjadinya perceraian di Aceh," kata Endang Setianingsih di Banda Aceh, Sabtu.

Dewasa ini, kata Endang, tidak sedikit kepala keluarga disibukkan dengan media sosial. Perilaku seperti itu berdampak atau peluang terjadinya miskomunikasi di dalam sebuah rumah tangga.

Baca juga: Benarkah Gadget Merusak Psikologis Anak? Begini Faktanya..

"Pengamatan saya di lapangan, suami-istri duduk semeja di warung kopi, tapi masing-masing sibuk dengan media sosial, sehingga waktu untuk berinteraksi dengan keluarga sangat sedikit," kata dia.

Menurut Endang, selain media sosial faktor ekomoni juga menjadi pemicu terjadinya perceraian. Dan tidak sedikit perempuan menjadi tulang punggung bagi ekonomi keluarga atau perempuan yang mencari nafkah. 

Psikolog P2TP2A, Provinsi Aceh juga berpesan kepada setiap kepala keluarga bisa memberikan contoh yang baik dalam membina rumah tangga serta mendorong anak-anak bertumbuh kembang menggapai masa depan yang lebih baik.

Penulis :
Noor Pratiwi