Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Kegeraman Eks Ketua Bank Sentral AS: Trump Tidak Mengerti Ekonomi

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Kegeraman Eks Ketua Bank Sentral AS: Trump Tidak Mengerti Ekonomi

Pantau.com - Mantan Ketua Bank Sentral AS (The Fed) dengan tajam mengkritik pengetahuan ekonomi Presiden Donald Trump. Pada program Marketplace Media Publik Amerika, Janet Yellen mengatakan Trump tidak memahami kebijakan ekonomi atau tujuan Federal Reserve AS.

Dia juga mengatakan bahwa fokus Trump pada defisit perdagangan AS-China salah arah. Seperti kita ketahui bahwa AS dan China telah dalam sengketa perdagangan selama setahun, yang telah melihat pengenaan tarif perdagangan.

Ms Yellen, yang meninggalkan The Fed pada tahun 2018 dan sekarang di kelompok penelitian Brookings Institution, juga mengatakan serangan Presiden Trump pada kursi Fed saat ini Jerome Powell merusak kepercayaan publik pada bank sentral.

Baca juga: Lihai Berinovasi, Sri Mulyani Berguru ke Menteri Jonan Perbaiki BLU Negara

Ditanya dalam acara Marketplace, mitra radio BBC AS, tenang pikir presiden memiliki pemahaman tentang kebijakan ekonomi makro, Yellen tegas menjawab "Tidak, tidak ada,".

Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa Trump tampaknya tidak memahami dua tanggung jawab Fed untuk mengendalikan inflasi dan mendukung pekerjaan.

"Yah, saya ragu bahwa dia bahkan akan dapat mengatakan bahwa tujuan Fed adalah lapangan kerja maksimum dan stabilitas harga, yang merupakan tujuan yang telah ditetapkan Kongres kepada Fed," kata Ms Yellen kepada program tersebut.

Ia juga turut berkomentar tentang kesenjangan perdagangan dengan China. "Ketika saya terus mendengar fokus oleh presiden dan beberapa penasihatnya untuk memperbaiki defisit perdagangan bilateral dengan mitra dagang lainnya, saya pikir hampir semua ekonom akan memberi tahu Anda bahwa tidak ada arti nyata bagi perdagangan bilateral defisit, dan itu bukan tujuan kebijakan yang tepat," terangnya.

Baca juga: Cerita Jonan Syok Terima Laporan Hanya 86 Pegawai KAI yang Sarjana

Yellen diangkat sebagai ketua Fed oleh Presiden Obama pada 2014 dan merupakan wanita pertama yang memegang posisi itu.

Presiden secara tradisional mempertahankan kursi Federal Reserve yang bertanggung jawab ketika mereka menjabat, tetapi Presiden Trump, seperti dalam banyak kasus, tidak bertahan dengan itu.

Salah satu alasan dianggap penolakannya terhadap deregulasi sektor keuangan.

Perjanjian mengikat?

Presiden terlibat dalam pertengkaran publik dengan penasihat perdagangannya sendiri selama konferensi media tentang perundingan AS-Cina akhir pekan lalu.

Trump menyatakan dirinya bukan "penggemar" dari Memorandum Kesepahaman (MOU) standar yang digunakan saat menyusun kesepakatan perdagangan.

Enam MOU telah disusun antara AS dan Cina sebagai bagian dari langkah mereka menuju kesepakatan perdagangan baru. Namun Trump justru menolak MoU.

Baca juga: Tak Simpang Siur Lagi, Sri Mulyani: THR dan Gaji ke-13 Cair Bulan Mei

"Saya tidak suka MoU karena tidak ada artinya. Bagi saya itu tidak berarti apa-apa. Saya pikir anda lebih baik masuk ke dokumen. Saya tidak pernah penggemar sebuah MoU," ujarnya.

Perwakilan perdagangannya, Robert Lighthizer, membantahnya dan menegaskan bahwa MOU adalah sebuah kontrak. Begitulah cara perjanjian perdagangan pada umumnya digunakan.

"Itu istilah hukum, itu kontrak," tegasnya.

Penulis :
Nani Suherni