
Pantau.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan tetap menyerang pemerintahan Suriah jika tidak direstui PBB. Penggunaan senjata kimia di Douma, Ghouta Timur, Sabtu 7 April lalu. Duta Besar AS untuk PBB Niki Haley bahkan menyerang Rusia dan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
"Kami telah mencapai saat ketika dunia harus melihat keadilan ditegakkan," kata Haley di hadapan Dewan Keamanan PBB pada hari Senin 9 April 2018. Rusia mendukung 'monster' Assad, yang membunuh anak-anak dengan senjata kimia," ujar Haley seperti dikutip Pantau.com dari RT, Selasa (10/4/2018).
“Rezim Rusia, yang tangannya penuh dengan darah anak-anak Suriah, tidak malu dengan gambar para korbannya. Kami telah mencoba itu sebelumnya," kata Haley."Tidak ada pemerintahan beradab yang akan berhubungan dengan rezim pembunuh Assad," tegas wanita berambut panjang itu.
Baca juga: Usai Diserang Gas Syaraf, Anak Mata-mata Rusia Keluar Rumah Sakit
Sementara itu, Rusia menolak tudingan AS, jika serangan kimia tersebut dilakukan pemerintahan Suriah. Menurut Rusia, serangan tersebut dilakukan LSM White Helmets dan kelompok Jaysh al-Islam..
Namun, Haley bersikeras serangan kimia di Douma adalah fakta yang terbukti dan merupakan kesalahan pemerintah Assad. "Jika PBB menolak untuk mengikuti pimpinan Washington dan campur tangan di Suriah karena 'obstruksi Rusia', AS akan melakukannya sendiri," ujar Haley.
“Sejarah akan mencatat ini sebagai momen ketika Dewan Keamanan melepaskan tugasnya atau menunjukkan kegagalan total untuk melindungi rakyat Suriah. Bagaimana pun Amerika Serikat akan merespons," imbuh Haley.
Baca juga: Rusia Peringatkan Inggris Soal Skripal: Bermain Api, Anda Akan Menyesal!
- Penulis :
- Widji Ananta