
Pantau.com - Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof Din Syamsuddin menyatakan dalam konteks demokrasi sah-sah saja ucapan Amien Rais yang menuding pembagian sertifikat tanah yang biasa dilakukan oleh Presiden Jokowi kepada masyarakat adalah ngibul atau pembohongan.
Tetapi, menurutnya dalam mengemukakan pendapat alangkah baiknya mantan Ketua MPR itu juga turut menyertakan bukti-bukti yang berguna untuk mendukung pernyataan tersebut.
"Sah di alam demokrasi itu mengkritik, saya tidak sepakat dengan substansinya karena itu adalah hal yang harus dijejerkan buktinya," ujar Prof Din Syamsuddin di Kantor Pusat MUI, Jakarta, Rabu (21/3/2018).
Baca juga: Soal Pernyataan Amien Rais, Fahri kepada Luhut: Jangan Ambil Hati
Din menambahkan, cara terhormat seorang intelektual dalam melakukan kritik bukan hanya asal ucap saja melainkan dengan berdasar dan kemudian menggunakan data-data yang ada.
"Kalau substansi nya itu perlu diklarifikasi dengan data-data dan kadang kala ada kritik yang benar maka bermainlah pada data, oh itu tidak benar kritik itu kenyataannya begini begitu dan ini datanya, begitu cara yang terhormat cara intelektual," ujarnya.
Baca juga: Golkar Tak Terima Jokowi Dituding 'Ngibul' oleh Amien Rais
Sebelumnya, Amien Rais melontarkan kritikan terhadap Presiden Jokowi saat mengisi diskusi di Bandung pada Minggu, 18 Maret 2018. Amien menuding pembagian sertifikat tanah oleh Presiden Jokowi merupakan kebohongan. Di saat Pemerintah sibuk membagikan serifikat tanah, Amien menyebut ada 74 persen negeri ini dikuasai kelompok tertentu.
"Ini pengibulan, waspada bagi-bagi sertifikat (oleh Presiden Jokowi), bagi tanah sekian hektare, tetapi ketika 74 persen negeri ini dimiliki kelompok tertentu seolah dibiarkan. Ini apa-apaan?" ujar Amien.
- Penulis :
- Adryan N