
Pantau.com - Adanya jaga gengsi antara Partai Demokrat dan PDI Perjuangan agaknya tidak dapat disembunyikan. Kasus korupsi e-KTP seperti membuka tabir perseteruan dua partai tersebut.
Seperti diberitakan Pantau.com, Kader PDIP Masinton Pasaribu menyebut Partai Demokrat harus 'cuci muka' terlebih dahulu sebelum menuding PDI-P 'cuci tangan' atas kasus e-KTP yang menyeret nama kadernya, Pramono Anung dan Puan Maharani.
Demokrat pun tidak tinggal diam. Wakil Ketua DPP Partai Demokrat Roy Suryo meminta PDIP untuk jaga mulut sebelum berkoar-koar.
Baca juga: Demokrat Desak KPK Proses Siapapun yang Terlibat Korupsi e-KTP
Perseteruan tersebut itu pun dibenarkan oleh Wakil Sekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik. Ia mengatakan hubungan PDIP dengan Demokrat tidak memiliki titik temu yang baik.
"Jadi hubungannya enggak pernah baik. Enggak bisa dibilang baik dengan PDIP. Itu sebetulnya sikap mereka (PDIP) begitu, bukan kami. Kita enggak bisa dibilang baik, PDIP-nya seperti itu yang ditunjukkan manuver politik Hasto Kristiyanto seakan tidak pernah memandang kami. Mereka selalu berpandangan buruk," kata Rachland kepada Pantau.com, Selasa (27/3/2018).
Baca juga: Survei Polcomm: PDIP Ungguli Gerindra dan Golkar
Kemudian ketika ditanya apakah kehadiran Joko Widodo (Jokowi) pada Rapimnas Demokrat, Rachland punya jawaban sendiri. Menurutnya, Demokrat tidak pernah punya masalah dengan mantan Wali Kota Solo.
"Kalau dengan Jokowi tidak bisa dibilang buruk, karena berapa kali AHY bertemu Jokowi, dan datang ke Rapimnas demokrat. Kelihatan betul jika Jokowi mendekatkan diri ke Demokrat," imbuhnya.
"PDIP dan Jokowi seperti bertolak belakang seperti ada konflik internal di PDIP. Yah Jokowi dan PDIP beda pendapat itu urusan internal mereka." katanya.
- Penulis :
- Widji Ananta