Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Puisi 'Kontroversi' Sukmawati Soekarnoputri, Kritik Sastra yang Terbentur Ranah Hukum

Oleh Widji Ananta
SHARE   :

Puisi 'Kontroversi' Sukmawati Soekarnoputri, Kritik Sastra yang Terbentur Ranah Hukum

Pantau.com - Polemik puisi karya Sukmawati Soekarnoputri yang berjudul "Ibu Indonesia" masih terus bergulir. Puisi itu dianggap telah melukai hati umat Islam dengan kata-kata sensitif azan dan cadar.

Sejenak, mungkin kita akan langsung berpikir dengan kasus yang menimpa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat Pilkada DKI 2017 lalu. "Blunder" itu seakan menghancurkan Ahok yang dianggap memantik isu SARA.

Menurut Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah, polemik puisi Sukmawati tersebut dapat dilihat dari dua sudut pandang. Kritik terhadap sastra dan bola panas isu agama.

"Ada 2 persoalan Ibu Sukmawati. Pertama soal kritik sastra dan yang kedua soal hukum. Pada keduanya ada persoalan umum dan kebangsaan kita," tulis Fahri di akun Twitternya @fahrihamzah yang dikutip Pantan.com, Rabu (4/4/2018).

Baca juga: Gerindra: Jika Belajar Syariat Islam, Ibu Sukmawati Pasti Menyesal

"Sebagai kritik sastra maka puisi karya Sukmawati kembali mempersoalkan masalah yang sudah selesai. Rasanya soal agama itu sudah selesai. Nggak Perlu sastrawan menulis puisi soal yang sudah selesai."

Tak ayal puisi Sukmawati langsung mendapat kecaman. Ia langsung diberondong laporan ke polisi oleh berbagai pihak. Politisi, pengacara hingga ormas pun ikut turun tangan.

Selain dilaporkan oleh politisi Hanura Amron Asyhari, Sukmawati juga dilaporkan oleh beberapa pihak, termasuk Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) yang rencananya akan melaporkan wanita berumur 66 tahun itu ke Bareskrim Polri dengan dugaan mengandung unsur SARA pada Kamis, 5 April 2018 mendatang.

Baca juga: Ogah Tafsirkan Puisi Sukmawati, Jhonny Plate Nasdem: Kalau Jawab Nanti Menista Agama

"Kedua, soal laporan pidana Itu hak orang yang merasa dirugikan. Maka dua hal ini Gak bisa dicampur. Soal orang melapor biar saja tetapi soal kritiksastra diskusinya bisa kita lanjutkan. Tapi kita harus tahu batas," tutup mantan politisi PKS itu.

Sekadar informasi, puisi yang menuai polemik itu dibacakan Sukmawati dalam acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018.

Penulis :
Widji Ananta