
Pantau.com - Mau belajar berinvestasi? Atau punya rencana ke luar negeri entah traveling atau bahkan umroh serta naik haji?
Jika Anda menjawab iya, ada baiknya mulai berinvestasi mata uang asing wabil khususnya dolar Amerika.
"Berapapun budget-nya, boleh lah nabung dolar Amerika dari sekarang jika Anda memiliki hobi jalan-jalan khususnya ke luar negeri. Apalagi, jika punya mimpi umroh bahkan naik haji," kata Praktisi Pasar Keuangan Rahmat Wibisono ketika dihubungi Pantau,com, Selasa (6/3/2018).
Ia mengatakan, yang baru mulai belajar investasi dolar Amerika baiknya ditujukan untuk tujuan jangan panjang. Setidaknya, minimal untuk satu tahun ke depan.
"Jika untuk jangka waktu satu sampai dua bulan karena tergiur melihat perkembangan dolar Amerika beberapa waktu belakangan ini, baiknya jangan. Mata uang asing itu bagusnya untuk investasi jangka panjang," lanjutnya.
Baca juga: 'The Fed Effect', Rupiah 'Tersungkur' Jadi Rp13.756
Terlebih, jika ingin menjadi trading mata uang diperlukan persiapan. "Untuk trading mata uang setidaknya perlu keahlian dan menguasai ekonomi makro," lanjutnya.
Selain itu, dalam transaksi jual beli mata uang umumnya juga menggunakan alat tertentu untuk melakukan perhitungan sebagai dasar melakukan aksi jual atau beli mata uang.
"Jika ingin mudah dan ini perlu dilakukan bagi pemula, Anda bisa membeli lembaran dolar di penukaran uang lalu menyimpan di tempat aman. Bisa juga menambung dolar yang saat ini sudah ada disejumlah perbankan," kata Rahmat menyarankan.
Baca juga: Ini Alasan Rupiah Menguat Terhadap Dolar Jadi Rp13.371
Ia mengatakan selain dolar Amerika, investasi mata uang lainnya yang juga bisa dilakukan adalah berinvestasi euro dan pound sterling.
"Baik euro maupun pound sterling, baiknya juga dilakukan untuk investasi jangka panjang bukan jangka pendek," kata Rahmat.
Ia menjelasakan salah satu alasan investasi mata uang asing bisa dilakukan karena besaran cadangan devisa Indonesia relatif masih besar. Sehingga, jika suatu saat dipandang diperlukan, Bank Indonesia sebagai bank sentral dapat melakukan intervensi ke pasar uang.
Baca juga: Menakar 'Manfaat' Lonjakan Cadangan Devisa Indonesia
- Penulis :
- Martina Prianti