
Pantau.com - Acara diskusi publik dengan tema 'Kebangkitan PKI: Realita atau Propaganda' yang berlangsung di Hotel Sahid, Jalan Jendral sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (6/3/2018) berlangsung ricuh.
Berbagai komunitas anti komunis yang hadir sebagai peserta diskusi merasa keberatan lantaran diskusi diakhiri dengan deklarasi panitia "Untuk menolak rekayasa dan eksploitasi 'isu PKI' demi kepentingan berbagai kelompok ataupun dengan tujuan Pilpres 2019,"
Melihat upaya deklarasi tersebut, lantas para peserta langsung 'mengamuk' dan memprotes aksi deklarasi tersebut. "Kami diundang untuk diskusi, kita enggak setuju kalau ada deklarasi deklarasi," ujar perwakilan LBH SBSI 92, Baiq Ani lantang dengan emosi.
Aksi protes perserta terus berlanjut dengan mencopot spanduk acara dan mematikan lampu ruang diskusi, serta memboikot mimbar diskusi. Melihat hal itu, salah satu panitia berteriak meminta untuk diam, "Diam!!," ujar salah seorang panitia.
Baca juga: Kerap 'Goyang' Pemerintah dengan Isu PKI, Kivlan: Saya Bukan Orang Prabowo!
Mendapat tanggapan itu, para peserta nyaris bentrok dengan panitia tersebut dan berhasil dipisahkan panitia lainnya.
Pihak panitia lainnya kemudian sempat meminta para peserta untuk tenang, namun karena kondisi tidak dapat terkendali, akhirnya panitia memilih untuk meninggalkan ruangan acara.
Berdasarkan pengamatan Pantau.com, para peserta yang kontra masih terlihat berkumpul di lokasi dan mencari absen kehadiran peserta. Sebagian dari mereka menakutkan adanya penggunaan nama mereka atas deklarasi yang ingin dibangun pihak penyelenggara acara.
Acara diskusi di prakarsai oleh organisasi Kaukus Muda Indonesia (KMI), dengan mengundang berbagai narasumber salah satunya yakni Mayor Jendral TNI Purnawirawan Kivlan Zein yang menemukan adanya isu kebangkitan PKI.
- Penulis :
- Dera Endah Nirani










