Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Musim Kemarau Datang, Suhu 30 Derajat Ancam Pemudik Lebaran

Oleh Adryan N
SHARE   :

Musim Kemarau Datang, Suhu 30 Derajat Ancam Pemudik Lebaran

Pantau.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca saat mudik lebaran akan memasuki musim kemarau. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, kondisi ini akan berpengaruh pada suhu yang akan relatif tinggi.

"Saat mudik, Indonesia telah memasuki musim kemarau, sehingga di sini persoalan cuaca lebih ke suhu yang relatif tinggi, bisa sampai 30 derajat celcius," ujarnya saat pemaparan dalam rapat koordinasi mudik lebaran di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (13/4/2018).

Baca juga:4 Daerah di Aceh Diminta Tetap Waspada dari Abu Vulkanik Gunung Sinabung

Kondisi ini terutama akan terjadi di lintang utara khatulistiwa seperti Riau, Kalimantan, Sulawesi, dan daerah-daerah utara. Selain itu kelembaban yang rendah dinilai akan membuat kondisi lebih berdebu. "Kelembaban juga rendah termasuk Jawa, akan berdebu," paparnya.

Pihaknya meminta adanya antisipasi mengenai dampak suhu tinggi dan debu yang dikhawatirkan berpengaruh terhadap agresivitas pengemudi non-AC. 

"Tadi dikatakan ada beberapa tol fungsional yang dioperasikan, perlu diwaspadai suhu tingi dan debu. Saya tidak tahu apakah kepolisian ada kajian keterkaitan antara panas dan debu terhadap agresivitas pengemudi di mobil non-AC namun hal itu yang perlu diantisipasi," katanya.

Selain itu dari cuaca kemarau tersebut, pihaknya mendeteksi adanya titik api dengan potensi kebakaran hutan dan lahan.

"Yang lebih penting lagi, kami mendeteksi ada hotspot (titik api), dan kami sudah koordinasi dengan KLHK, ada potensi kebakaran hutan dan lahan, semoga tak pengaruhi arus mudik," ungkapnya.

Baca juga: BPPT Minta Pemerintah Lakukan Mitigasi Bencana

Dwi menambahkan, ada kontras di Indonesia Timur bagian Utara terjadi sinklontropis atau ada potensi gelombang tinggi yang bersifat sporadis. 

"Terutama di perairan Utara Papua, Utara Maluku Utara, kadang-kadang terjadi siklontropis. Jadi ada potensi gelombang tinggi yang sifatnya sporadis --tidak menerus-- selama beberapa hari, perlu diwaspadai juga ASDP soal pengaruh gelombang yang tinggi," katanya. 

Penulis :
Adryan N