Pantau.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pembukaan perdagangan Senin (26/2/2018), dibuka melemah 4,43 poin atau 0,07 persen ke posisi 6.615,37.
Di sisi lain, kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 1,11 poin (0,10 persen) menjadi 1.108,63.
"Sentimen positif yang terbilang minim, membuat pergerakan IHSG cenderung tertahan," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities, Nico Omer Jonckheere.
Ia mengatakan, pada pekan ini investor domestik mencermati data inflasi Februari 2018. Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi sebesar 0,19 persen (month on month), atau 3,2 persen (year on year).
Baca juga: Ini Calon Tunggal Gubernur BI Pilihan Jokowi
Sementara itu, dari faktor eksternal, menurut Nico, prospek kebijakan moneter yang lebih ketat juga turut membayangi pasar di aset berisiko, seperti saham. Probabilitas kenaikan suku bunga The Fed pada Maret juga mendulang cukup tinggi.
Meski demikian, sentimen dari dalam negeri mengenai laporan keuangan emiten tahun buku 2017 yang diproyeksikan positif, dinilai masih dapat menjaga pergerakkan IHSG untuk tidak tertekan lebih dalam.
Analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada menjelaskan, pergerakan bursa sham di kawasan Asia yang positif diharapkan berimbas pada IHSG. "Bursa saham Asia yang positif dapat memicu investor untuk melakukan akumulasi beli terhadap saham-saham yang nilainya terbilang rendah," kata Reza.
Sebaliknya, perdagangan di bursa regional cenderung di antaranya, indeks bursa Nikkei (Jepang) naik 173,74 poin (0,79 persen) ke 22.066,51, indeks Hang Seng (Korea) menguat 64,60 poin (0,21 persen) ke 31.331,76, dan Straits Times (Singapura) menguat 15,36 poin (0,43 persen) ke posisi 3.548,58.
- Penulis :
- Martina Prianti
