
Pantau.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) optimis dapat menyelesaikan tarif penurunan tol akhir bulan Maret ini. Target waktu ini sebagaimana diminta oleh Presiden, bahwa tarif tol harus diturunkan untuk menunjang kebutuhan pengantaran logistik.
"Insya Allah (selesai akhir bulan). Makanya saya kemarin telpon Pak Menko terus rapat, karena jadwal saya besok harus undang asosiasi, udah selesai saya harus lapor Pak Presiden," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, usai rapat koordinasi Tarif Tol di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (26/3/2018).
Baca juga: Kemenhub: Penurunan Tarif Tol Jangan Sampai Matikan Investasi
Sementara jumlah penurunannya masih dalam perundingan karena perbedaan harga tol sesuai dengan masa pembangunan. Sehingga pihaknya masih mengkaji lebih lanjut ruas jalan tol yang akan dilakukan penurunan tarif.
"Ini kita liat mana yang rata-ratanya supaya kita punya pegangan berapa, tol mana sih yang harus diturunkan, apa semua tol. Kalau tol yang sudah Rp.200/KM masa diturunkan, nah itu tadi diskusinya sampai segitu," paparnya.
Baca juga: Ini Kata BPJT Soal Penurunan Tarif Jalan Tol
"Makanya ini kita lagi bikin pemetaanya maping-nya kita hitung semua makanya tadi. Salah satu peserta 'lho kenapa semua' 'apa dasarnya' kita cari semua kita umumkan besok," imbuhnya.
Sementara tarif tol yang masih berlaku saat ini, untuk tol yang dibangun periode tahun 1970-2000 harganya Rp.200-Rp.300/KM, untuk tahun 2000-2010 sekira Rp.710/KM, tahun 2010-2015 sekira Rp.900-Rp.1100, dan diatas 2015 mencapai Rp.1300-Rp.1500.
- Penulis :
- Widji Ananta