Pantau.com - Penyebaran berita hoax di media sosial diprediksi akan terus meningkat tajam jelang Pilpres 2019.
"Pastinya lebih tinggi, terlebih saat ini memasuki tahun politik," kata Direktur Informasi dan Komunikasi Badan Intelijen Negara (BIN), Wawan Purwanto, Jakarta, Rabu, 14 Maret 2018.
Menurut dia, berita hoax di media sosial akan semakin gencar untuk penggiringan opini hingga membuat berita positif bagi kandidat yang diusung serta melempar isu black campaign bagi lawan politiknya.
"Patroli siber akan terus digalakkan. Mudah sekali untuk mengetahui penggugah pertama karena saat ini teknologinya sudah canggih," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan pendekatan secara persuasif dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat.
"Kita tidak ingin sedikit-sedikit ditangkap karena penjara akan penuh. Kita ingin ada sikap mendidik, saling menasihati dan saling mengingatkan bahwa apa yang dilakukan tidak benar," katanya.
Menurutnya berita hoax di jejaring media sosial jumlahnya sudah cukup banyak. Bahkan, informasi hoax sudah mencakup 60 persen dari konten media sosial di Indonesia.
Wawan menuturkan bahwa Indonesia ini menjadi negara yang rentan dengan hoaks mengingat pengakses internet Indonesia sudah mencapai lebih dari 50 persen dari jumlah penduduk. "Generasi millennial paling rentan bahaya hoaks," ujarnya.
- Penulis :
- Dera Endah Nirani
