Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Jelang Natal dan Tahun Baru, Garuda Bakal Coret Agen Perjalan 'Nakal'

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

Jelang Natal dan Tahun Baru, Garuda Bakal Coret Agen Perjalan 'Nakal'

Pantau.com - Maskapai Garuda Indonesia akan mencoret agen perjalanan yang memasang tarif 'nakal' alias harga pesawat tinggi. Apalagi melebihi tarif batas atas selama liburan Natal dan Tahun Baru.

“Garuda ini enggak boleh menentukan harga sendiri. Di rute domestik itu sudah ditentukan pemerintah ada Tarif Batas Atas (TBA). Maskapai manapun tidak boleh lebih dari TBA. Kalau ada trave agent jual di atas ketentuan kita, akan kami black list. Kalau dia ambil keuntungan menjual di TBA akan kami blacklist," kata Direktur Niaga Garuda Indonesia, Pikri Ilham Kurniansyah, Selasa (26/11/2019).

Pikri mengaku pihaknya juga kerap geram terhadap agen perjalanan daring (online travel agent)  yang secara otomatis memasang rute-rute yang tidak terdaftar dalam maskapai.

Baca juga: Garuda Siapkan Extra Flight untuk Natal dan Tahun Baru?

“Tapi yang jadi masalah online travel agent, dia bisa gabung-gabungkan rute yang menyebabkan harga mahal. Contoh Bandung-Medan itu Rp2,4 juta. Tapi karena GA enggak punya (rute itu), dia akan cari Bandung-Denpasar-Cengkareng-Medan sehingga harganya gabungan dari itu total bisa Rp5 jutaan,” ucapnya.

Selain itu, Ia juga pernah menemukan harga tiket di agen perjalanan daring  yakni Rp40 juta untuk rute Jakarta-Denpasar. “Ternyata Cengkareng-Sydney dari Sydney-Denpasar. Itu membuat masyarakat panik,” katanya.

Terkait tarif yang dianggap melebihi batas atas, ia menjelaskan bahwa tarif tersebut dianggap melebihi karena sudah ditambah dengan komponen biaya lain yang termasuk di dalamnya, seperti Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U/ PSC/pajak bandara), PPn 10 persen, dan asuransi.

“Contoh, Jakarta-Yogyakarta Rp800.000-an di Terminal 3 airport tax Rp130.000, PPn 10 persen, iuran asuransi Rp5.000 harga bisa Rp1 juta lebih,” katanya.

Baca juga: Usai 'Cerai' dengan Garuda, Menhub Pantau Operasional Sriwijaya

Pikri mengatakan pihaknya tidak akan menaikkan harga tiket dari harga normal selama Natal dan Tahun Baru ini. “Enggak naik, kita berikan kesempatan kepada masyarakat untuk menikmati Natal dan Tahun Baru,” katanya.

Saat ini tiket sudah terjual 57 persen dan diperkirakan akan terus meningkat karena kecenderungan masyarakat di Indonesia membeli di menit-menit terakhir (last minute).

Maskapai Garuda Indonesia menyiapkan sebanyak 2.495 kursi tambahan saat Masa Angkutan Natal dan Tahun Baru 2020, menambah 967.771 kursi reguler yang ada. Selain itu, Garuda akan mengoperasikan sebanyak total 139 pesawat selama masa angkutan Natal dan Tahun Baru dari 20 Desember 2019 hingga 6 Januari 2020.

Penulis :
Tatang Adhiwidharta