
Pantau.com - Mantan wakil presiden Amerika Serikat Joe Biden membalas ucapan Donald Trump yang menggambarkan dirinya sebagai "orang tak jujur yang sedingin es". Biden menegaskan bahwa Trump tidak bisa menghancurkan dirinya.
"Biar saya jelaskan kepada Trump dan antek-anteknya dan kepentingan khusus yang mendanai serangannya terhadap saya, Saya takkan pergi ke mana-mana. Kamu takkan menghancurkan saya. Dan kamu takkan menghancurkan keluarga saya. Saya tak peduli berapa banyak uang yang kamu keluarkan atau seberapa kotor serangan itu," kata Biden, sebagaimana dikutip dari Reuters dan diberitakan oleh Antara di Jakarta, Kamis (3/10/2019).
Pernyataan itu disampaikan Biden melalui tim kampanyenya sebelum ia tampil di Reno, Nevada, pada Rabu (2/10) malam waktu setempat.
Baca juga: Isu Pemakzulan Donald Trump Jadi Keuntungan RI di Sektor Ekonomi
Biden memimpin dalam kebanyakan jajak pendapat di kalangan 19 tokoh Demokrat yang mengupayakan pencalonan diri di partai mereka untuk menghadapi Trump dalam pemilihan umum AS tahun depan.
Serangan bolak-balik antara Trump dan Biden itu bermula dalam serangkaian cuitan Trump di media sosial. Trump dengan marah mencela penyelidikan pemakzulan berkaitan dengan percakapan pada Juli, saat ia meminta presiden Ukraina menyelidiki Biden dan putranya, Hunter --yang menjadi anggota dewan satu perusahaan Ukraina saat ayahnya menjadi wakil presiden.
Partai Demokrat telah menuduh Trump menekan sekutu AS yang rentan untuk mencampuri pemilihan umum 2020 buat keuntungan politiknya sendiri.
Baca juga: Cerita Pidato Pelosi Tentang Pemakzulan Donald Trump Tertinggal di Pesawat
Pada Rabu, Trump berkeras bahwa ia telah bertindak secara layak, dan menyebut Biden dan putranya "orang tak jujur yang sedingin es". Presiden itu telah berulangkali menuduh pasangan tersebut melakukan kesalahan tanpa menyediakan bukti apa-apa.
Biden di dalam pernyataan yang dikirim kepada wartawan, sebelum pidatonya, menuduh Trump menyalahgunakan kekuasaan. Kampanyenya merencanakan acara di Reno untuk menggambarkan Trump sebagai perundung yang ketakutan.
"Ia melakukan ini sebab, seperti setiap perundung dalam sejarah, ia takut. Ia takut mengenai seberapa parah saya akan mengalahkan dia pada November tahun depan." ucapnya.
- Penulis :
- Lilis Varwati