
Pantau.com - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar membeberkan alasannya lebih memilih menjadi cawapres Joko Widodo ketimbang Prabowo Subianto. Belum deklarasinya Prabowo, menjadi salah satu alasan Muhaimin lebih memilih merapat ke Jokowi.
"Pak Prabowo juga kita tunggu (deklarasinya), (masa) deklarasi wapres lebih dulu dari capres, jangan sampai kita (PKB) enggak kemana-mana, wapres jomblo," ujar Cak Imin seraya tertawa saat ditemui di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta, Minggu, 25 Maret 2018.
Baca juga: Pengamat: Ziarah ke Makam Taufiq Kiemas, Muhaimin Cari Simpati Megawati
Cak Imin mengatakan, meski belum mendapat jawaban dari Jokowi, Cak Imin akan terus mendukung Jokowi dan menawarkan diri menjadi cawapresnya, karena hingga kini hanya Jokowi lah yang baru mendeklarasikan diri maju kembali di pemilu April 2019 mendatang.
"Pak Jokowi sudah deklarasi pasti maju, kita sebagai koalisi Pak Jokowi tentu masih bersama Jokowi sampai hari ini, dan kita berharap masih bisa 2019, tapi bagaimana kita lihat nanti," kata dia.
Baca juga: Muhaimin Iskandar Ziarah ke Makam Taufiq Kiemas, Ada Apa?
Sementara itu, kata dia, PKB secara pasti akan benar-benar melakukan finalisasi putusan akan berada disisi mana, ditetapkan pada Juni, dua bulan menjelang pendaftaran pemilu.
"Kalender partai Juni, untuk menuju Juni ini, tentu kita akan ada kristalisasi, percepatan, komunikasi mencocokan dengan siapa," tuturnya.
Sekedar informasi, Cak Imin tidak dapat maju sendiri di pilpres karena PKB hanya memiliki 9 persen kursi di parlemen, yang artinya kurang 11 persen lagi. Itu artinya, PKB harus berkoalisi dengan partai lain karena adanya aturan baru presidential treshold (ambang batas) 20 persen kursi di parlemen.
- Penulis :
- Adryan N