
Pantau.com - Pemerintah telah memprediksi akan terjadi lonjakan kepadatan pada arus lalulintas dari jalur Jakarta menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur saat mudik lebaran 2018 nanti.
"Dari pengamatan kita yang terjadi suatu lonjakan, sehingga dibutuhkan suatu persiapan yang lebih itu pergerakan dari Jakarta ke Jabodetabek ke Jateng dan Jatim. Itu relatif krusial, yang lain relatif oke," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat ditemui di Hotel Ritz-Carlton, Kuningan, Jakarta, Senin (19/3/2018).
Terkait hal tersebut, Budi mengatakan pihaknya sudah mengatur untuk membuat manajemen waktu. Selain itu, ia juga meminta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) untuk mempercepat libur anak-anak sekolah.
Baca juga: Sambut Mudik 2018, Menhub Operasikan Bandara Kecil Selama 24 Jam
"Oleh karena itu kita menggunakan beberapa cara. Pertama, kami sudah padu membuat satu manajemen waktu, jadi sudah ditetapkan libur masal 2 hari sebelum dan sesudah lebaran. Artinya, ada libur 6-7 hari, jadi yang membuat tekanan itu tidak pada satu hari menjelang lebaran," ucapnya.
"Tapi kita juga ingin berkoordinasi dengan Kementerian PAN RB untuk membuat libur anak-anak bisa 2 hari atau 3 hari lebih awal sehingga hari-hari saudara mau pulang gak H-1 tapi dari H-7 atau H-8. Sehingga memberikan relaksasi atau tekanan yang berkurang," paparnya.
Baca juga: Tiket Kereta H-3 Lebaran Tujuan Pulau Jawa Ludes Terjual
Sebelumnya, Budi Karya juga membuat konsep baru menghadapi mudik lebaran 2018. Salah satu yang tengah digodok adalah terkait mudik lewat jalur udara. Menurutnya, konsep ini bertujuan agar pesawat yang kembali ke Jakarta dapat leluasa untuk melakukan rotasi. Selain itu, sambung Budi Karya, hal itu juga dianggap lebih produktif.
"Menurut hemat saya, kita udah ketemu formatnya. Kita akan mengoperasikan bandara-bandara kecil itu sampai jam 24," ujarnya.
- Penulis :
- Widji Ananta