
Pantau.com - Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama Indonesia, Sri Ilham Lubis, menggelar pertemuan dengan Deputi Urusan Haji Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, Husein Nashir Syarief. Pertemuan yang berlangsung di Mekkah ini membahas persiapan pelayanan jemaah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina atau Armina.
Kepada Husein Nashir, Sri Ilham Lubis menyampaikan beberapa usulan perbaikan pelayanan haji Tahun 1439H/2018M khususnya yang berhubungan pelayanan Armina.
Baca juga: Kemenag Cabut Izin 4 Biro Travel Umrah
Menurutnya, titik krusial penyelenggaran ibadah haji adalah Armina. Apalagi, survei Badan Pusat Statistik (BPS) pada operasional 1438H/2017M, indeks kepuasan jemaah haji untuk wilayah Armina menempati posisi paling rendah. Beberapa usulan disampaikan Sri Ilham bersama tim Kemenag.
"Pertama, perbaikan mekanisme distribusi lahan dan tenda jemaah haji di Armina, serta penambahan rasio luas akomodasi per jemaah di tenda Arafah dan Mina. Kedua, penambahan jumlah toilet di Mina. Saat ini, toilet di Mina masih sangat minim sehingga menyebabkan antrian yang sangat padat, demikian pula jumlah dapur katering di masing-masing maktab tidak sama sehingga masih ditemukan penyedia layanan katering yang menggunakan dapur gabungan," ujar Sri Ilham.
Permasalahan retribusi air pun turut menjadi pokok bahasan dalam pertemuan itu. Selain itu, isu tentang pembayaran visa haji juga menjadi perhatian Kemenag.
"Ketiga, pengadaan saluran penyampaian komplain (dumas) jemaah haji. Keempat, penundaan pengenaan retribusi air selama jemaah berada di Armina. Kelima, kejelasan aturan pembayaran visa haji sebesar SAR2000 bagi jemaah yang sudah pernah berhaji," ujar Sri Ilham.
Terhadap beberapa usulan Kemenag, Husein Syarief menyampaikan bahwa mekanisme distribusi lahan Armina tidak mengalami perubahan dari tahun tahun sebelumnya. Menurutnya, Pemerintah Saudi menyerahkan lahan tersebut kepada masing-masing muasasah dengan standar 1,2 meter persegi per jemaah. Standar lahan tersebut berlaku untuk semua negara.
Baca juga: Harian NZ Sebut Jokowi Tak Hormati PM Selandia Baru, Pemerintah Angkat Bicara
Namun, Husein mengakui bahwa karena adanya kenaikan jumlah jemaah di hampir seluruh negara, maka rasio per jamaah berkurang menjadi 0.9 meter persegi. Di samping itu karena adanya sebagian negara/travel haji yang menambah jumlah tenda sehingga memengaruhi luas penempatan per individu jemaah.
Terkait permasalahan toilet di Mina, diakui Husein bahwa jumlahnya masih jauh dari ideal. Pemerintah Saudi dalam dua tahun terakhir terus mengupayakan peningkatan jumlah toilet di Armina. Kementerian Haji dan Umrah juga memberikan kesempatan kepada Indonesia untuk mengadakan toilet tambahan bekerja sama dengan pihak Muasasah.
Dalam pertemuan tersebut juga tampak hadir Staf Teknis Haji 1 (STH) Ahmad Dumyati Bashori, STH 2 Amin Handoyo, Ketua Tim Katering Abdullah, Ketua Tim Transportasi Subhan Cholid, dan beberapa staf dari Kantor Teknis Urusan Haji Jeddah. Dari Kementerian Haji dan Umrah Saudi, hadir juga Direktur Proyek E-Hajj untuk Jemaah Haji Luar Negeri Farid Thaha Mandar.
- Penulis :
- Adryan N










