Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Dipecat IDI, Dokter Terawan: Saya Sedih, Saya Tidak Punya Kekuatan Apa-apa

Oleh Dera Endah Nirani
SHARE   :

Dipecat IDI, Dokter Terawan: Saya Sedih, Saya Tidak Punya Kekuatan Apa-apa

Pantau.com - Dokter Terawan akhirnya angkat bicara soal pemecatan dirinya dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Di depan anggota dewan Komisi I DPR RI, dokter yang dikenal dengan penemu metode 'cuci otak' ini curhat soal kasus yang tengah menerpanya.

"Sebenarnya saya merasa sedih, karena sebetulnya saya ingin memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara. Mengenai apapun yang diputuskan sampai sekarang saya belum mendapat surat apapun dari IDI," ujar Dokter Terawan di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (4/4/2018).   

Ia justru mengaku bingung soal pelanggaran yang dibuatnya. Karena dirinya sudah berupaya mengikuti saran dari Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) untuk membuat riset atas metodenya itu dan mendaftarakannya di Universitas Hasanuddin pada tahun 2013,.

Baca juga: Sambangi RSPAD, Komisi I DPR Beri Dukungan untuk Dokter Terawan

"Saya sebenarnya antara malu makanya saya izin tidak kuat menjawab, makanya saya izin tidak bisa jawab. Biasanya yang sedih kan salah terus, takut salah atau menyudutkan orang. Kalau dia sudutkan saya, ya saya terima mau apalagi ibarat nasi sudah menjadi bubur," imbuh dokter asal Yogyakarta itu.

Seakan pasrah dengan keputusan IDI, dirinya pun enggan melakukan pembelaan. Ia hanya berharap IDI akan tetap eksis, elegan dan menjadi organisasi yang melindungi anggotanya bukan menjustifikasi anggotanya.

Baca juga: Ini Tanggapan Ketua DPR Soal Pemecatan Dokter Terawan

"Buat apa saya bela diri, wong sudah diputuskan. Waktu pembacaan keputusan saya kan berada di New Zealand, saya tidak punya kekuatan apa-apa. Saya hanya serahkan pada yang kuasa," ujar Terawan.

"Persaudaraan kok seperti itu, saya cuma bilang sedih hati saya. Kalau itu keputusan pahit saya akan jalani, saya seorang tentara yang punya jiwa pejuang dan saya akan taat pada aturan," tutupnya.
Penulis :
Dera Endah Nirani