Pantau.com - Wakil Ketua DPP Partai Demokrat Roy Suryo angkat bicara terkait pernyataan Kader PDIP Masinton Pasaribu yang menyebut Partai Demokrat harus 'cuci muka' terlebih dahulu sebelum menuding PDI-P 'cuci tangan' atas kasus e-KTP yang menyeret nama kadernya, Pramono Anung dan Puan Maharani.
"Iya tanggapan saya biarkan masyarakat yang menilai, kalau ada yang mengatakan 'cuci tangan' mengatakan 'cuci muka' lebih baik, kita (bilang), sebelum bicara kita 'cuci mulut' dulu jadi kata-kata yang dikeluarkan baik," ujar Wakil Ketua DPP Partai Demokrat Roy Suryo, di Jakarta, Minggu, 25 Maret 2018.
Baca juga: PKS Tak Khawatir Muhaimin 'Pedekate' dengan Prabowo
Roy menambahkan, meski kasus e-KTP terjadi di masa pemerintahan SBY, menurutnya yang melakukan adalah oknum. Ia juga menambahkan proses anggaran bukan menyeret jajaran pemerintahan saat itu atau eksekutif melainkan terjadi di legislatif.
"Sekali lagi penganggaran tidak hanya dilakukan eksekutif tapi legislatif karena kita tahu sistem penganggaran-nya ada di DPR jadi tidak benar bahwa kalau ada pendapat yang mengatakan yang melakukan eksekutif," katanya.
"Justru legislatif memang memegang anggaran, karena sistem anggaran kalau dari usulan pemerintah diketok di banggar di DPR kemudian dibahas di legislatif baru kemudian dikembalikan lagi pada pemrintah, jadi mau oposisi mau posisi tidak oposisi, semuanya berpeluang."
Baca juga: Survei PolcoMM: PDIP Ungguli Gerindra dan Golkar
Mantan Menpora itu menambahkan, yang menyebut pernyataan itu juga bukan dari Demokrat melainkan pernyataan Setya Novanto yang merupakan mantan Ketua Umum Partai Golkar. Menurutnya lebih baik fokus pada pertanyaan tersebut.
"Kami begini, dari Partai Demokrat senyum saja, karena sebenarnya yang menyatakan statement itu kan Pak Setnov dari Golkar, menyebut dua nama dari PDIP ya sudah kembali kesitu aja jangan yang lain lagi, ibarat maen bola ada bola tiba-tiba masuk kok tiba-tiba si penjaga gawang menyalahkan penonton gitu loh," ucapnya.
- Penulis :
- Adryan N
