
Pantau.com - Jakarta selalu dianggap sebagai wilayah yang jarang bersentuhan dengan gempa. Namun, pernyataan tersebut disanggah oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.
Sutopo menjelaskan, Jakarta pernah mengalami kerusakan akibat gempa sebelum tahun 90-an. Ia meminta, mitigasi perlu ditingkatkan sebagai antisipasi gempa.
Persepsi bahwa Jakarta aman gempa adalah tidak benar. Jakarta pernah mengalami gempa merusak pada tahun 1699, 1757, 1880, dan 1834. Gempa selalu berulang dalam periode waktu tertentu. Mitigasi yang menyeluruh diperlukan untuk melindungi 10,15 juta jiwa warga Jakarta. pic.twitter.com/pHwvygUCU0
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) 3 Maret 2018
"Persepsi bahwa Jakarta aman gempa adalah tidak benar. Jakarta pernah mengalami gempa merusak pada tahun 1699, 1757, 1880, dan 1834. Gempa selalu berulang dalam periode waktu tertentu. Mitigasi yang menyeluruh diperlukan untuk melindungi 10,15 juta jiwa warga Jakarta," tulis Sutopo di akun twitter @Sutopo_PN seperti dikutip Pantau.com, Sabtu (3/3/2018).
Ia pun memberikan penampakan sumber gempa yang pernah mengguncang Jakarta. Pria yang kini tengah berjuang kanker paru stadium IV ini mengatakan gempa sesar aktif berpotensi mengguncang Jakarta.
Inilah sumber gempa yang pernah mengguncang Jabodetabek. Selain potensi gempa 8,7 SR dari Sunda Megathrust, harus diwaspadai gempa dari sesar aktif yang ada. Jumlah penduduk Jabodetabek 32 juta jiwa. Mereka masih minim pengetahuan dan latihan antisipasi gempa. #jakarta pic.twitter.com/LIzbQaMw8i
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) 3 Maret 2018
"Inilah sumber gempa yang pernah mengguncang Jabodetabek. Selain potensi gempa 8,7 SR dari Sunda Megathrust, harus diwaspadai gempa dari sesar aktif yang ada. Jumlah penduduk Jabodetabek 32 juta jiwa. Mereka masih minim pengetahuan dan latihan antisipasi gempa. #jakarta," pungkas Sutopo.
- Penulis :
- Widji Ananta